STRATEGI PEMASARAN BUKU (4P)

 


Pertemuan ke 18

Pukul : 19.00 wib

Nara sumber : Akbar Zainudin

Tema : Teknik Promosi Buku

Moderator : Aam Nurhasanah

Gelombang ke 18




Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, nara sumber membuka acara pelatihan dan menyapa para peserta dengan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam, salam sejahtera buat kita semua.

Nara sumber kali ini adalah Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Yang Alhamdulillah, sudah cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Disusul 15 buku lain yang terbit dari tahun 2010 sampai sekarang.

Buku yang berjudul “UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari”. berisi panduan menulis dari A sampai Z. Merupakan salah satu judul buku yang disarankan oleh nara sumber untuk kita miliki, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Selain itu, buku terbaru saya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama…










Kedua buku ini ada di toko buku, khususnya yang UKTUB, ada di jaringan Gramedia. Namun demikian, malah lebih laku di komunitas menulis yang nara sumber bangun. begitulah era pemasaran sekarang, yaitu pemasaran melalui komunitas. Seperti halnya materi yang di sampaikan nara sumber kali ini adalah STRATEGI PEMASARAN BUKU

Menurut nara sumber, Strategi pemasaran, terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu :

1.    Product (Strategi Produk), sebenarnya yang lebih bertanggung jawab adalah penerbit. Penulis hanya memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan menyesuaikan dengan kebutuhan audiens. Hal ini perlu kita lakukan sebelum menulis, karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua.

2.    Price (Strategi Harga), Menentukan harga buku juga tanggung jawab penerbit yang didasarkan pada dua strategi. Pertama, harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

3.    Place of Distribution (Distribusi), Distribusi secara umum dibagi menjadi dua:

a.    Distribusi tradisional (toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal).

b.    Distribusi non tradisional, di antaranya adalah:

·      Melalui MLM (Multilevel Marketing)

·      Melalui Penjualan Langsung

·      Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

4.   Promotion (Promosi). Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Berikut adalah program promosi yang bisa dilakukan, antara lain :

a.    Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Toko buku Gramedia, biasanya memiliki tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acara launching bukunya di toko buku Gramedia.

b.   Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Dapat dilakukan secara online maupun offline. Apabila bedah buku dilakukan secara offline penyelenggaraannya bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Apalagi di era digital sekarang ini, yang terpenting  bukan berapa orang yang hadir tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan membuat orang semakin mengenal kita. Bedah buku secara online dapat dilakukan di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

c.     Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Seperti narasumber, bukunya tentang motivasi dan menulis. Maka secara berkala, nara sumber menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

d.  Keempat, membangun komunitas. Tentunya komunitas yang sesuai dengan tema buku. Kalau buku bertema motivasi, maka bangun komunitas tentang motivasi. Buku tentang guru, bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Ini bermanfaat karena memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

e.   Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

f.  Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. 

g.      Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Namun jangan setiap hari hanya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, dan memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita, hal ini akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Akhirnya nara sumber membagikan catatan akhir sebagai catatan penutup. Dimana seorang penulis, harus mengusahakan memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku, antara lain :

1.    Trampil berbicara di depan umum (public speaking).

2. Trampil copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.

3. Trampil memanfaatkan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Untuk lebih paham lagi tentang materi yang disampaikan nara sumber, beliau juga membagikan materi dalam bentuk videonya yang dapat dilihat di channel YouTube dengan alamat link https://youtu.be/lZhAixv86wA

Demikian pemaparan nara sumber pada perteuan ke delapan belas, semoga bermanfaat buat kita semua. Wasalamualaikum Wr.Wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA & BAGAIMANA Menulis Cerita Fiksi?

Rahasia Menerbitkan Buku pada Penerbit Mayor

Menggugah Naluri, Memupuk Mental menjadi Penulis Sejati