Rahasia Menerbitkan Buku pada Penerbit Mayor

 











Pertemuan ke 12

Pukul : 13.00 wib

Nara sumber : Joko Irawan Mumpuni

Tema : Menulis Buku Yang Di Terima Penerbit

Moderator : Rita Wati

Gelombang ke 18

 

Assalamualaikum wr.wb.

Hari ini Jumat, 30 April 2021, tepat pukul 13.00 acara pelatihan menulis pertemuan ke 12 di buka oleh bu Kanjeng. Dengan suara lembutnya yang menyejukan hati bu Kanjeng menyapa para peserta gelombang 18 yang hebat, dan mempersilahkan bu Rita Wati selaku moderator kali ini untuk memandu acara dan nara sumber yang akan hadir pada kesempatan ini adalah dari perwakilan Penerbit Mayor, beliau adalah bapak Joko Irawan Mumpuni.

Alhamdulillah pada pertemuan sekarang cuaca di tempat saya cerah sekali bahkan cenderung panas, namun semoga di hati tetap dingin terlebih lagi saat ini sedang menunaikan ibadah puasa. Dan semoga Allah meridhoi aktivitas kita semua. Amin.

Suhu yang saya rasakan cukup terik ini, namun membahagiakan buat saya karena cuaca kali ini sangat mendukung saya untuk menyelesaikan resume tepat waktu. Insya Allah.

Usai Bu Kanjeng membuka kegiatan di siang hari ini, Bu Rita pun mulai memandu kegiatan. Diawali dengan pengucapan salam dan menyapa semua peserta pada pertemuan ke dua belas ini, menyampaikan susunan acara yang akan di laksanakan, kemudian memperkenalkan nara sumber.

Dengan mengucap basmalah, acara pelatihan menulis mulai dibuka, dan Alhamdulillah nara sumber pun telah hadir bersama kita untuk menyampaikan banyak ilmu buat kita semua. Beliau adalah bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbit ANDI, Ketua I, IKAPI DIY , Penulis buku, bersertifikat BNSP dan merupakan Assesor BNSP.

Pada kesempatan ini teknik penyampaian materi menggunakan metode gabungan antara Slide dan Voice Note.

Acara pun di mulai, dan tema yang di bawakan oleh nara sunber adalah “Menulis Buku Yang Diterima Penerbit Mayor”, Penting sekali memang buat penulis mengetahui rahasia agar tulisannya dapat memenuhi ketentuan penerbit mayor khususnya bagi penulis pemula yang baru mau akan melebarkan sayapnya ke masyarakat luas. Untuk itu jangan lewatkan pemaparan beliau. Mari kita simak bersama.

Sebelum menuju ke materi inti beliau menyampaikan terlebih dahulu profilnya



Mari kita lihat skema di bawah. Ini adalah produk buku di pasar.


Dari skema tersebut dapat di lihat bahwa buku di pasar banyak sekali. Tampak di atas bahwa buku terbagi dalam 2 kategori, yaitu teks dan non teks. Buku kategori teks dibagi lagi menjadi 2 kategori yaitu buku pelajaran dan buku perguruan tinggi. Buku pelajaran pun terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan mulai dari SD, SMP, SMA juga SMK. Sedangkan Buku perguruan tinggi terbagi menjadi 2 yaitu buku eksak dan buku non esak.

Sementara itu kategori buku non teks juga terbagi dua, buku fiksi dan buku non fiksi. Buku fiksi terbagi 3 kategori yaitu sastra, komik dan buku anak. Sedangkan buku non fiksi terbagi menjadi banyak kategori yaitu buku anak, buku umum populer, buku komputer, buku hobi, buku agama, dan lain sebagainya.

Dari banyaknya kategori tersebut, kembali kepada kita sebagai penulis, mau menulis buku kategori yang mana?

Nara sumber pun memaparkan bahwa buku tidak wajib di buat oleh satu orang peneerbit saja, tetapi dapat dilakukan berdua, beberapa lembaga, bekerja sama dengan kampus atau bahkan di buat oleh banyak orang seperti contoh-contoh di bawah ini :







Pak Joko juga melukiskan posisi penulis lewat bagan di bawah ini. Berada di mana posisi kita saat ini, mari kita perhatikan bersama. Menurut beliau sebenarnya tidak ada guru yang tidak dapat menulis, yang ada adalah yang malas menulis. Untuk menjadi seorang guru tentu sudah melewati masa sarjana, pasti pernah menyusun yang namanya skripsi.



Jika memperhatikan bagan dari nara sumber, bagi saya pribadi ketika belum mengenal pelatihan menulis ini, saya ada di level paling bawah. Karena menulis itu saya anggap pekerjaan paling sulit, jangankan menyelesaikannya, untuk menemukan tema saja sulit saya rasakan. Tapi sejak mengenal pelatihan ini, mengenal Om Jay, Mengenal Bu Kanjeng, Bu Aam, Bu Ditta, Pak Brian, para nara sumber hebat, teman-teman seperjuangan, yang setiap waktu memberi motivasi dan ilmu sekarang, saya sudah berada di level yes I did, walaupun buku yang ditulisnya masih bergotong royong bersama dengan orang-orang hebat, belum menulis solo. Semoga ilmu dari pak Joko semakin membuat saya semangat untuk terus menulis. Harus berhasil. Semangat.

Selanjutnya mari kita perhatikan bagan yang di bagikan oleh Pak Joko di bawah ini, ini rahasia yang wajib kita ketahui jika ingin naskahnya diterima oleh penerbit mayor


Bagan yang tampak rumit diatas dapat kita sederhanakan menjadi bagan berikut ini :


Ketika sebuah buku di terbitkan/disalurkan oleh penerbit mayor pada pasar toko buku biasanya distributor mengambil 30-40% dari harga jual, 5-10 % adalah bagian penulis, sementara penerbit harus menanggung biaya produksi dan promosi, paling tidak keuntungan yang diterima oleh penerbit hanya 2-3 % belum lagi harus menanggung resiko jika buku tidak laku di pasaran.Begitu pemaparan pa Joko. Jadi sudah dipastikan sebenarnya yang diuntungkan itu penulis kalo tulisannya laku di pasaran.

Pak Joko jyga menjelaskan bahwa di Indonesia memiliki hambatan dalam hal literasi, antara lain:

















Lalu bagaimana proses naskah menjadi sebuah buku. Menurut beliau, proses naskah menjadi sebuah buku di mulai dari sebuah naskah yang di miliki penulis yang dikirimkan kepada penerbit untuk di nilai, terutama apakah naskah tersebut akan banyak peminatnya? Jika di terima maka peberbit akan menyampaikan kepada penulis dan meminta untuk menyerahkan naskah lengkap berbentuk soft copy dan menandatangani surat perjanjian. Setelah penerbit menerima soft copy naskah maka akan di edit oleh tim editor dari penerbit, setelah itu di setting kemudian di buat cover. Setelah itu di buat Dami yaitu satu buku yang menyerupai buku asli yang akan di cetak dan dikirimkan ke penulis untuk di proof atau koreksi akhir. Jika sudah ok dikirimkan kembali ke penerbit baru di cetak dalam jumlah besar dan di sebarkan ke seluruh Indonesia.

Selain itu pak joko juga memberikan trik bagaimana cara memilih penerbit yang baik. Penerbit terbagi ke dalam penerbit mayor, penerbit minor dan penerbit indie, jika penerbitnya adalah penerbit mayor maka yang terpenting yang perlu diperhatikan adalah dua poin di bawah ini, yaitu:

  1. Melihat jaringan pemasarannya nasional atau tidak

  2. Jujur tidak dalam membayar royalty, karena penulis tidak tahu berapa banyak penerbit mencetak bukunya

Selain itu pak joko juga memperingatkan untuk berhati-hati terhadap penerbit di di pilih. Nah berikut ini adalah ciri-ciri penerbit yang perlu di waspadai karena sebenarnya dia adalah broker naskah, yaitu :



Pak Joko menyampaikan bahwa setelah penulis berhasil tulisannya di terima oleh penerbit mayor maka ada 4 keuntungan yang dapat diperoleh penulis antara lain :

  1. Kepuasan
  2. Reputasi
  3. Karir
  4. Uang

Dan apa yang di peroleh oleh penulis setelah bukunya terbit:

  1. Peningkatan  finansial dari royalty, discount pembelian langsung (beli putus), karena penulis yang di terima bukunya oleh penerbit mayor sudah bisa dipastikan terkenal dan sering dipanggil dalam acara pelatihan sebagai pembicara, ini pasti hubungannya dengan finansial kembali
  2. Peningkatan karir/naik pangkat.
  3. Kepuasan batin
  4. Reputasi penulis semakin tinggi / terkenal 

Mengapa naskah yang dikirimkan oleh penulis ada yang diterima dan ditolak kita lihat pada gambar berikut :









Nah kita lihat posisi naskah kita bahaimana? Apakah dapat menembus pasar atau tidak? Jika tidak sudah bisa dipastikan kalau naskah kita akan dikembaliakan dengan kata lain ditolak oleh penerbit mayor.

Berikut ada 4 kategori naskah yaitu :

Yang paling disukai adalah temanya populer dan penulisnya juga populer, ini bukunya pasti akan menguntungkan karena akan laku dipasaaran. Tema yang populer adalah tema yang sedang ngetren, apalagi dapat bertahan dalam jangka panjang. Untuk mengetahui temanya sedang tren atau tidak dapat kita lihat di google tren. Bahkan di google tren kita juga dapat mengecek dua judul sebagai perbandingan, bahkan dapat mengetahui wilayah mana yang pasarnya paling tinggi karena tiap wilayah memiliki minat yang berbeda-beda.

Dan untuk mengetahui penulisnya itu memiliki reputasi yang baik, dapat dilihat dari media sosial atau komunitas yang diikuti. Apabila penulis adalah seorang dosen akan lebih mudah lagi karena dapat dilihat dari google scholar.

Penerbit lebih suka pada penulis yang idealis sekaligus industrialis, dengan ciri :

  1. Tetap memperhatikan kebutuhan pasar, namun tetap berani ambil sikap yang berbeda dengan kebanyakan penulis lain.
  2. Meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh
  3. Imbalan finansial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas.
  4. Keseimbangan antara karya dan produktifitas

“Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. (Rumah Kaca, h.352)”

-Pramoedya Ananta Toer-



Demikianlah pemaparan dari pak Joko Irawan Mumpuni, yang sangat jelas dan detail terkait penerbitan buku oleh penerbit mayor. Walau terasa berat untuk bisa menembusnya tapi yakinlah suatu hari nanti pasti bisa. Jangan lupa tetap menulis karena  yakin tulisan kita akan menemukan takdirnya. Ditambah lagi semua rahasia yang bisa menembus ke penerbit mayor sudah di paparkan dengan sangat jelas di atas. Ini Kunci untuk kita jadikan pedoman dalam mempersiapkan tulisan kita hingga bisa diterima oleh penerbit mayor walaupun kita masih terbilang pemula.

Terima kasih, Wasalamualaikum Wr. Wb

Komentar

  1. Wow, luarbiasa mantap dan komplit bu😍😍

    BalasHapus
  2. Terima kasih bu, tapi harus banyak belajar mengenai blog, padahal rasanya sudah rapi tapi ketika di publikasikan acak2an πŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
  3. Tulisannya terasa hidup dengan adanya bumbu cerita mengenai kondisi real ketika mengikuti materi dan pada saat membuat resume. Tetap semangat yah, Bu! Yes, you did it!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak motivasinya bu, jadi tambah semangat πŸ’ͺπŸ’ͺ

      Hapus
  4. Semangat bu susi🌹🌹🌹

    BalasHapus
  5. mantap.bu...semoga karya kita bisa menembus penerbit mayor....semangat..😊πŸ’ͺ

    BalasHapus
  6. Hebat, paparannya lengkap Bu πŸ‘

    BalasHapus
  7. Keren, bu ... πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  8. Keren lengkap resumenya Bunda πŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak. Mohon bimbingannya bu, masih banyak kekurangan πŸ™πŸ™

      Hapus
  9. Luar biasaa...mantulπŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  10. Paket komplit, mantul πŸ‘

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENERBITKAN BUKU TUK MENUNJANG PENILAIAN ANGKA KREDIT (PAK) BAGI PNS

to greet, to take leave, to say thank you and to say sorry