MENULIS BUKU NON FIKSI
Pertemuan
ke 16
Pukul
: 19.00 wib
Nara
sumber : Musiin, M.Pd.
Tema
: Konsep Buku Non Fiksi
Moderator
: Aam Nurhasanah
Gelombang ke 18
Assalamualaikum
Wr.Wb
Selamat
berjumpa kembali dengan tulisan saya Ms. Ncus-guru dari Negeri di Atas Awan.
Sudah cukup lama juga jari-jari ini tidak menari di atas tuts keyboard. Waktu
libur yang cukup panjang karena menjelang hari Raya Idul Fitri membuat tunas
menulis di hatiku sedikit melayu karena tak di sirami ilmu. Dan yang lebih
tidak mengertinya charger laptop pun ikut istirahat tak mau menyalurkan
energinya sehingga laptop pun tetap gelap tak mengeluarkan kata atau hanya
sekedar huruf yang bisa di baca. Tapi itu tak penting tuk dibahas, setiap orang
pasti pernah mendapatkan cobaan. Mungkin ini juga salah satu cobaan tuk menjadi
seorang penulis hebat.
Waalaikumsalam
Warohmatullahi Wabarakatuh. Minal aidzin wal faidzin juga buat Bu Kanjeng dan
semuanya, begitu bu Aam Nurhasanah selaku moderator mengawali acara. Kemudian
menyapa semua peserta dan memimpin semua peserta mendoakan anggota grup WA
belajar menulis yang kurang sehat agar kembali sehat seperti sedia kala, juga
memperkenalkan nara sumber kegiatan belajar menulis ke 16 yang merupakan nara
sumber hebat dari Kediri yaitu Ibu Musiin, M.Pd.
Beliau
adalah salah satu jebolan peserta menulis gelombang 8 yang bukunya sukses
menembus penerbit mayor PT Andi dengan kolaborasi dengan Prof. Ekoji. Bu
Musiin, yang akrab disapa Bu Iin. Untuk lebih mengenal beliau mari kita simak
profil narsum.
Bu Iin adalah guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998. Ia memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Ia mengawali sekolah pada tahun 1977 di SDN Kras I Kediri. Kemudian melanjutkan ke SMPN Kras pada tahun 1983. Setelah itu melanjutkan ke SMAN 4 Kediri pada tahun 1986. Pada tahun 1989 melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra dan lulus pada tahun 2009. Berikut ini adalah karya buku yang telah dihasilkan: 1.
Digital Brochure Mengasah
Kemampuan Menulis dan Jiwa Kewirausahaan Gen Z 2.
Literasi Digital Nusantara.
Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda melalui Literasi (Karya bersama Prof
Eko) 3.
Selaksa Hikmah dari Tarokan
(Karya bersama siswa-siswa) 4.
Ukir Prestasi dan Tebar
Inspirasi ( Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa) 5.
Cergam Panji Asmarabangun and
Dewi Sekartaji 6.
Modul Pembelajaran Bahasa
Inggris untuk Kelas IX. 7.
Menulis Artikel populer di
majalah online |
Menurut Nara
sumber, Prof. Eko ia ibaratkan sebagai seorang Master Chef
yang memberi kita banyak pilihan bahan masakan yang bisa kita olah
menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada pada diri masing-masing
peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa kita peroleh di Prof
EKOJI Channel. Seperti yang disampaikan Prof Eko, Bapak Ibu bisa menulis sesuai
dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, sesuatu yang dikuasai dan dicintai.
Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang
ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan.
Nara sumber juga
memaparkan seorang penulis yang bernama Dan Poynter, ia menulis sebuah buku
yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula. Judulnya Is There A Book Inside You? Di dalam
bukunya dipaparkan bahwa setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan
keterampilan di dalam dirinya. Jadi, bergantung pada individu masing-masing
apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Atau hanya dikeluarkan
dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan
atau cerita yang tidak meninggalkan jejak keabadian.
Menurut nara
sumber, sebelum menulis buku, kita harus menemukan alasan kuat mengapa ingin
menjadi penulis. Alasan nara sumber ingin menjadi penulis adalah sebagai
berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku
online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Pada kesempatan
ini nara sumber berbagi ilmu tentang menlis buku non fiksi. Ia memaparkan bahwa
dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit
atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh:
Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per
butir. Pola ini diterapkan pada
buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab
setara)
Menurutnya dalam
menulis itu memiliki tahapan atau langkah, yaitu :
Langkah pertama : Pratulis
:
a.
Menentukan
tema
b.
Menemukan
ide
c.
Merencanakan
jenis tulisan
d.
Mengumpulkan
bahan tulisan
e.
Bertukar
pikiran
f.
Menyusun
daftar
g.
Meriset
h.
Membuat
Mind Mapping
i.
Menyusun
kerangka
Ide di dapat dari
:
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Salah satu buku
yang diterbitkan oleh nara sumber, bertemakan tentang pendidikan. Idenya
berasal dari berita di media massa,
mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel
dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang
tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Referensi berasal dari data dan fakta yang diperoleh
dari literasi di internet, berupa :
1. Pengetahuan
yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan
yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang
diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4. Penemuan yang
telah didapatkan.
5. Pemikiran yang
telah direnungkan
Menurut nara
sumber, setelah tema dan ide di tentukan tahap berikutnya adalah membuat
kerangka. Kerangka buku yang diterbitkan nara sumber bersama Prof. Eko adalah
sebagai berikut :
BAB 1 Penggunaan
Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi
Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem
Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi
Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Nara sumber dalam
menulis isi buku mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau
(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be )
Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang
berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua : Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide
dituliskan
Langkah ketiga : Merevisi
Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan
penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat : Menyunting
naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Dalam menulis
pasti banyak sekali menemui hambatan, antara lain :
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Untuk mengatasinya,
nara sumber berbagi tips, yaitu :
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait
dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis
lagi (kebetulan saya hobi memasak)
Demikian sharing
pengalaman dari nara sumber. Semoga ilmu yang sedikit ini bisa membantu Bapak
Ibu menaklukkan tantangan dari Prof Eko untuk menulis buku dalam 7 hari.
Beliau
berpesan bahwa kesempatan menulis dengan Prof Eko tidak akan datang 2 kali.
Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan
yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar. TAKE IT OR
LEAVE IT.
Wow
Cukup membuat gerah bukan? Mampukah? Yok kita berdoa kepada Allah agar diberi
kesehatan, kelancaran dan kemudahan dalam menerima tantangan prof Eko. Aamiin
Komentar
Posting Komentar